Jumat, 25 November 2011


NEWSCASTER
Newscaster adalah presenter berita yang dia sendiri adalah sebagai reporter aktif, yang juga berperan dalam proses pembuatan naskah berita bagi bulletin berita tersebut.
Sebelum era televisi, siaran berita radio sering mencampurkan antara berita dengan opini di mana masing-masing presenter memiliki gaya yang berbeda-beda. Presenter semacam ini sering pula disebut sebagai komentator. Presenter berita terakhir dalam tipe ini adalah Paul Harvey. Istilah newscaster menjadi umum untuk membedakan antara presenter dari berita umum dengan komentator. Akan tetapi, di Inggris, presenter yang bekerja di ITN sering disebut sebagai newscaster (sudah dimulai semenjak 1950-an), sementara yang bekerja di BBC menyebut diri dengan newsreader.

NEWSANCHOR
Di Amerika Serikat dan Kanada, presenter dari program berita, lebih sering disebut sebagai newsanchor (kadang kala disebut anchorperson, anchorman, atau anchorwoman), dan bukan sebagai “newscaster“. Anchorman adalah orang yang mempresentasikan materi yang telah dipersiapkan untuk program berita, dan, kadang kala, harus pula berimprovisasi komentar untuk presentasi langsung. Banyak newsanchor yang terlibat juga dalam proses pembuatan atau pengeditan berita.
Istilah “anchorman” pertama kali dikemukakan oleh produser Don Hewitt, dan PBS mencatat penggunaan pertama kali pada tanggal 7 Juli 1952, untuk mendeskripsikan peran Walter Cronkite dalam Konvensi Partai Republik dan Partai Demokrat. Menurut Hewitt, istilah ini mengacu pada “anchor leg” dalam balapan relay.

KARAKTERISTIK PENYIAR TV
1.     Penyiar TV punya tuntutan khusus yaitu harus mampu “menyampaikan” suatu materi bicara yang sebenarnya “dibaca”.
2.     Tampil menarik
3.     Kemampuan mengucapkan kata dan bahasa non verbal  serta berekspresi yang wajar dan menarik
4.     Ber – etika yang baik  contoh simple smile
5.     Cerdas
6.     Mampu menyampaikan hal2 yang menarik bagi penonton karena acara banyak bersifat “live”

Karakteristik Penyiar Radio

Menjadi seorang penyiar radio diperlukan sifat / karakteristik antara lain:
1. DJ As Sales Person
Penyiar mempunyai peranan untuk membuat pendengar tertarik, antusias, dan ingin kembali mendengarkan lagu-lagu yang diputar, selain lagu, penyiar juga harus bisa membuat pendengar berminat untuk mendengarkan spot iklan yang diputar, mengikuti pesan-pesan di dalam spot iklan tersebut dengan rasa ingin tahu bahkan mempercayai semua pesan-pesan yang disampaikan. Penyiar adalah salesperson yang mampu mengemas seluruh komponen “barang dagangannya” yang berupa lagu, iklan dan informasi.

2. Penyiar sebagai Sahabat Pendengar
Televisi biasanya diletakkan di suatu ruang yang cukup lega agar dapat ditonton secara bersama-sama, berbeda dengan radio yang memiliki sifat lebih pribadi dan lebih intim. Pakar komunikasi bahkan mengatakan ”Radio is a portable friend”, sahabat yang bisa dibawa kemana-mana bahkan di tempat pribadi sekalipun yaitu di tempat tidut atau kamar mandi. Karena sifat radio yang pribadi itulah maka seorang pemyiar harus berusaha menjadikan sahabat yang baik bagi pendengarnya. Sebagai sahabat yang punya derajat yang setara, pendengar biasanya tidak suka penyiar yang terlalu menggurui, berpenampilan monoton, kasar, sombong, suka melecehkan, merendahkan bahkan menghina pendengar. Jadi pendengar suka penyiar yang bisa dijadikan sahabat yang hangat, wajar dan tidak dibuat-buat.

3. Pendengar : Orang Kedua Tunggal
Penyiar menyapa pendengarnya harus akrab, dilandasi suasana intim, sangat personal, direndahkan volumenya tetapi tetap meiliiki power sehingga terdengar seperti sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya, dan menyapa pendengarnya dengan “anda” atau “kamu” bentuk kata ganti orang kedua tunggal dengan menggunakan idiom-idiom bahasa percakapan layaknya berbicara dengan temannya.

4. Personality Lebih Penting dari pada Suara yang Bagus
Bukan hanya karakteristik suara atau kemampuan vokal tetapi juga karakteristik kepribadian bahwa menjadi seorang penyiar dituntut untuk lebih terbuka, lebih bisa familiar dengan orang-orang. Pada umumnya pendengar lebih tertarik pada apa yang dibicarakan penyiar dan bagaimana penyiar itu menyampaikannya dari pada bagus tidaknya suara penyiar tersebut. Seorang penyiar adalah salah satu sumber kepercayaan dan sumber informasi bagi pendengar, sehingga penyiar harus jujur dalam menyampaikan informasi, jika informasi belum pasti jangan disampaikan karena akan mericuhkan pendengarnya jika informasi yang disampaikan ternyata tidak benar, selain itu penyiar juga harus hangat, bersahabat, berpengetahuan luas, serta kritis, sehingga informasi yang diberikan bermutu dan dapat dipercaya.

Bentuk Berita Radio

Bentuk berita yang lazim di radio, menurut pendapat Masduki (2001:14-15) adalah sebagai berikut:
berita tulis (writing news/adlibs /spotnews),berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bisa pula berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio.
berita bersisipan(news with insert),berita yang dilengkapi atau di-mix dengan sisipan narasumber.
news feature,berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat Human interest.
phone in news,berita yang disajikan melalui laporan langsung via telepon.
buletin berita (news buletin),gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu,
jurnalisme interaktif (news interview),berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat telepon, vox-pop, atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pelapor (reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku maupun sekadar saksi mata kejadian.

dari segi waktu dan penayangan dan kekuatan materi berita yang disampaikan kepada pendengar, berita radio dapat di bagi menjadi tiga:
Hard news,yaitu berita aktual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa tersebut terjadi. Hard news bertutur tentang konflik yang menyentuh emosi tinggi seperti berita peperangan, kerusuhan, pergantian mendadak seorang tokoh publik.
Soft news, yaitu berita lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, dan tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang. Soft news dapat berisi nerita peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, pelantikan pejabat.
Indepht news, yaitu berita mendalam (lebih dari sekedar paparan fakta permukaan), biasa di kemas dalam format feature, tetapi bisa pula dalam berita bersisipan, dengan syarat, penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa.

penulisan naskah untuk radio


Memasuki arena penulisan naskah radio, berarti memasuki sebuah dunia yang memadukan kemampuan “Wawasan” dan “Keterampilan” secara seimbang. Sama seperti tuntutan media cetak dan televisi, penulisan di medium radio siaran juga mempunyai beberapa spesifikasi. Memang ada hal-hal yang berlaku global dan berlaku di semua format media massa. Tapi tak terpungkiri, tetap ada hal-hal yang spesifik dan membutuhkan pemahaman secara khusus. Baik wawasan maupun keterampilan.
Berbicara tentang radio siaran, berarti kita bicara sebuah medium untuk massa yang hanya mengeluarkan suara. Spesifikasi ini mempunyai beberapa akibat dan konsekuensi alamiah yang harus dihayati setiap orang yang berkecimpung di dalamnya. Yaitu bagaimana radio ditajamkan ke penulisan naskah untuk radio. Tuntutan dan rambu-rambunya terasa lebih rumit. Karena penanganan produksinya juga menuntut pemahanan atas spesifikasi produksi radio. Selain itu penulisan di radio juga tidak lepas dari disiplin ilmu lainnya. Karena itu dalam pengajaran tentang “Penulisan Naskah Di Radio” dilaksanakan secara bertahap, termasuk mempelajari materi-materi pendukung untuk mencapai penulisan yang baik di radio. Seperti :
-          Karakter Medium Radio
-          5 Prinsip Menulis Untuk Radio
-          Menulis Untuk Telinga
-          Menulis Singkatan, Nama, Gelar dan Angka
-          Tanda Baca dan Tanda Kutip
-          Bimbingan Ejaan Fonetik

KRITERIA BERITA RADIO

kegiatan jurnalistik akan menjadi sebuah berita apabila mempunyai nilai berita, inilah kriteria utama berita sehingga layak disiarkan. Nilai berita sendiri menurut Julian Harriss, Kelly Leiter dan Stanley Johnson yang diterjemahkan oleh A.N.Abrar, dalam diktat on-line Pelatihan Jurnalistik-(www.infojawa.org,2005:2-3) “ Nilai berita mengandung delapan unsur, yaitu :



Konflik
informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia,bangsa dan Negara yang perlu dilaporkan kepada khlayak. Dengan begitu khalayak mudah mengambil sikap.

Kemajuan
informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap.

Penting
informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak.

Dekat
informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan disukai khalayak.

Aktual
informasi tentang peristiwa yang unik, yang jarang terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Banyak sekali peristiwa yang unik, misalnya mobil bermain sepakbola, perkawinan manusia dengan gorilla, dan sebgainya.

Manusiawi
Informasi yang bias menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa membuat menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada khlayak. Dengan begitu, khalayak akan bisa meningkatkan taraf kemanusiannya.

7. Berpengaruh
Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya informasi tentang operasi pasar Bulog, informasi tentang banjir, dan sebagainya.

Dalam kenyataannya jumlah unsur berita berbeda-beda tergantung kebijakan media jurnalistik itu sendiri,ada yang hanya beberapa unsur saja. Yang jelas semakin banyak unsur nilai berita yang terkandung dalam sebuah peristiwa, maka makin besar kemungkinannya peristiwa tersebut akan dihadirkan menjadi sebuah berita,oleh media jurnalistik.
Dan untuk memudahkan para pencari berita untuk mencari berita maka diperlukan klasifikasi berita, berita terdiri dalam kategori yaitu berita berat (hard news) yaitu berita yang dinilai mengguncang dan menarik perhatian massa seperti berita tentang politik, keamanan, bencana alam,atau isu sosial, dsb. Berita ringan (soft news) lebih bertumpu pada ketertarikan manusiawi seperti tentang hobi, info selebritis, atau tentang perilaku sosial dan masyarakat. Dan berdasarkan sifatnya berita, terbagi atas berita diduga dan berita tidak terduga, dan menurut lokasi peristiwanya berita terbagi atas berita yang terjadi di tempat tertutup (indoor news), serta berita yang terjadi di tempat terbuka (outdoor news).
Dan berdasarkan materi isinya,yang di ungkapkan Sumadiria (2005:67). berita dapat dikelompokan ke dalam:
berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news)
berita ekonomi (economic news)
berita keuangan (financial news)
berita politik (political news)
berita sosial masyarakat (social news)
berita pendidikan (education news)
berita hukum dan keadilan (law and justice news)
berita olah raga (sports news)
berita kriminal (crime news)
berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster war)
berita perang (war news)
berita ilmiah (scientific news)
berita hiburan (entertainment news)
berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani (human interest news)

Pengetahuan dan pemahaman tentang klasifikasi berita sangat penting bagi setiap reporter, editor dan bahkan para perencana dan konsultan media (media planer) karena pemahaman terhadap klasifikasi berita merupakan pijakan dasar dalam proses perencanaan (planning), peliputan (getting), penulisan (writing), dan pelaporan serta pemuatan, penyiaran, atau penayangan berita (reporting and publishing).
Dan pedoman dasar untuk menulis naskah berita adalah kita perlu mengetahui karakteristik berita radio, yang nanti akan mempengaruhi gaya penulisan para penulis naskah berita dalam menyajikan berita, menurut Masduki (2001:12-14) karakteristik berita radio, yaitu


segera dan cepat
laporan peristiwa atau opini di radio harus sesegera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegeraannya sebagai kekuatan radio.

aktual dan faktual
berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta, yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak. Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan(investigasi) atas suatu data atau peristiwa.

penting bagi masyarakat luas
harus ada keterkaitan dengan nilai berita (news value) yang berlaku dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan masyarakat.

relevan dan berdampak luas
masyarakat selaku pendengar merasa membutuhkannya dan akan mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan, pengertian dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu, sebagai respons atas sebuah berita.

selain itu, karena sifat auditifnya, berita radio juga harus memenuhi persyaratan lain, yaitu:

lokal-emosional
berita menjadi alat komunikasi antar-individu pendengar dengan mayarakat sekitarnya. Efektifitas berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis, serta keterlibatan aktif mereka secara emosional dan interaktif.

personal
komunikasi berita radio berlangsung seperti seseorang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya. Prosesnya memberikan kesan bahwa penyrar sedang berbicara dengan pendengar sehingga akrab ditelinga, bukan terkesan membacakan sesuatu.

selintas
radio adalah media dengan mobilitas pendengar yang tinggi, ditangkap selintas, dan sekali saja, karena ia disimak bersamaan dengan kegiatan lain. Tidak ada pendengar yang betah terhadap satu stasiun radio dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian pendengar, sejak awal berita perlu menggunakan lead yang menarik, yang disusun dengan kaidah piramida terbalik.

fokus dan anti detail
berita adalah penyiaran suatu ide atau peristiwa. Kemampuan pendengar untuk mengingat suatu rincian laporan sangat terbatas. Oleh krena itu, radio harus meringkas data dan menhindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Karena tidak biosa didokumentasikan, maka didalalam berita radio dikenal istilah pengulangan (Updating), guna mencapai kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutannya yang harus disampaikan pada rentang waktu tertentu dalam satu hari.
imajinasi
radio dan terutama berita radio adalah theater of mind . berita yang harus disajikan harus dapat mengembangkan imajinasi dramatik pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. Pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. Pendengar seperti sedang berada di lokasi kejadian atau terlibat dalam persoalan yang diberitakan.

fleksibel
cara penyampaian berita rtadio sangat bergantung pada kreativitas dan gaya penyiar yang membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks yang disampaikan, tercermin dari infleksi (tinggi, rendah, datar) kekuatan suara penyiar sebab announcer is the captain of the station.