Jumat, 25 November 2011

KRITERIA BERITA RADIO

kegiatan jurnalistik akan menjadi sebuah berita apabila mempunyai nilai berita, inilah kriteria utama berita sehingga layak disiarkan. Nilai berita sendiri menurut Julian Harriss, Kelly Leiter dan Stanley Johnson yang diterjemahkan oleh A.N.Abrar, dalam diktat on-line Pelatihan Jurnalistik-(www.infojawa.org,2005:2-3) “ Nilai berita mengandung delapan unsur, yaitu :



Konflik
informasi yang menggambarkan pertentangan antar manusia,bangsa dan Negara yang perlu dilaporkan kepada khlayak. Dengan begitu khalayak mudah mengambil sikap.

Kemajuan
informasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi senantiasa perlu dilaporkan kepada khalayak. Dengan begitu khalayak mudah untuk mengambil sikap.

Penting
informasi yang penting bagi khalayak dalam rangka menjalani kehidupan mereka sehari-hari perlu segera dilaporkan kepada khalayak.

Dekat
informasi yang memiliki kedekatan emosi dan jarak geografis dengan khalayak perlu segera dilaporkan. Makin dekat satu lokasi peristiwa dengan tempat khalayak, informasinya akan disukai khalayak.

Aktual
informasi tentang peristiwa yang unik, yang jarang terjadi perlu segera dilaporkan kepada khalayak. Banyak sekali peristiwa yang unik, misalnya mobil bermain sepakbola, perkawinan manusia dengan gorilla, dan sebgainya.

Manusiawi
Informasi yang bias menyentuh emosi khalayak, seperti yang bisa membuat menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya, perlu dilaporkan kepada khlayak. Dengan begitu, khalayak akan bisa meningkatkan taraf kemanusiannya.

7. Berpengaruh
Informasi mengenai peristiwa yang berpengaruh terhadap kehidupan orang banyak perlu dilaporkan kepada khalayak. Misalnya informasi tentang operasi pasar Bulog, informasi tentang banjir, dan sebagainya.

Dalam kenyataannya jumlah unsur berita berbeda-beda tergantung kebijakan media jurnalistik itu sendiri,ada yang hanya beberapa unsur saja. Yang jelas semakin banyak unsur nilai berita yang terkandung dalam sebuah peristiwa, maka makin besar kemungkinannya peristiwa tersebut akan dihadirkan menjadi sebuah berita,oleh media jurnalistik.
Dan untuk memudahkan para pencari berita untuk mencari berita maka diperlukan klasifikasi berita, berita terdiri dalam kategori yaitu berita berat (hard news) yaitu berita yang dinilai mengguncang dan menarik perhatian massa seperti berita tentang politik, keamanan, bencana alam,atau isu sosial, dsb. Berita ringan (soft news) lebih bertumpu pada ketertarikan manusiawi seperti tentang hobi, info selebritis, atau tentang perilaku sosial dan masyarakat. Dan berdasarkan sifatnya berita, terbagi atas berita diduga dan berita tidak terduga, dan menurut lokasi peristiwanya berita terbagi atas berita yang terjadi di tempat tertutup (indoor news), serta berita yang terjadi di tempat terbuka (outdoor news).
Dan berdasarkan materi isinya,yang di ungkapkan Sumadiria (2005:67). berita dapat dikelompokan ke dalam:
berita pernyataan pendapat, ide atau gagasan (talking news)
berita ekonomi (economic news)
berita keuangan (financial news)
berita politik (political news)
berita sosial masyarakat (social news)
berita pendidikan (education news)
berita hukum dan keadilan (law and justice news)
berita olah raga (sports news)
berita kriminal (crime news)
berita bencana dan tragedi (tragedy and disaster war)
berita perang (war news)
berita ilmiah (scientific news)
berita hiburan (entertainment news)
berita tentang aspek-aspek ketertarikan manusiawi atau minat insani (human interest news)

Pengetahuan dan pemahaman tentang klasifikasi berita sangat penting bagi setiap reporter, editor dan bahkan para perencana dan konsultan media (media planer) karena pemahaman terhadap klasifikasi berita merupakan pijakan dasar dalam proses perencanaan (planning), peliputan (getting), penulisan (writing), dan pelaporan serta pemuatan, penyiaran, atau penayangan berita (reporting and publishing).
Dan pedoman dasar untuk menulis naskah berita adalah kita perlu mengetahui karakteristik berita radio, yang nanti akan mempengaruhi gaya penulisan para penulis naskah berita dalam menyajikan berita, menurut Masduki (2001:12-14) karakteristik berita radio, yaitu


segera dan cepat
laporan peristiwa atau opini di radio harus sesegera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegeraannya sebagai kekuatan radio.

aktual dan faktual
berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta, yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak. Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan(investigasi) atas suatu data atau peristiwa.

penting bagi masyarakat luas
harus ada keterkaitan dengan nilai berita (news value) yang berlaku dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan masyarakat.

relevan dan berdampak luas
masyarakat selaku pendengar merasa membutuhkannya dan akan mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan, pengertian dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu, sebagai respons atas sebuah berita.

selain itu, karena sifat auditifnya, berita radio juga harus memenuhi persyaratan lain, yaitu:

lokal-emosional
berita menjadi alat komunikasi antar-individu pendengar dengan mayarakat sekitarnya. Efektifitas berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis, serta keterlibatan aktif mereka secara emosional dan interaktif.

personal
komunikasi berita radio berlangsung seperti seseorang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya. Prosesnya memberikan kesan bahwa penyrar sedang berbicara dengan pendengar sehingga akrab ditelinga, bukan terkesan membacakan sesuatu.

selintas
radio adalah media dengan mobilitas pendengar yang tinggi, ditangkap selintas, dan sekali saja, karena ia disimak bersamaan dengan kegiatan lain. Tidak ada pendengar yang betah terhadap satu stasiun radio dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian pendengar, sejak awal berita perlu menggunakan lead yang menarik, yang disusun dengan kaidah piramida terbalik.

fokus dan anti detail
berita adalah penyiaran suatu ide atau peristiwa. Kemampuan pendengar untuk mengingat suatu rincian laporan sangat terbatas. Oleh krena itu, radio harus meringkas data dan menhindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Karena tidak biosa didokumentasikan, maka didalalam berita radio dikenal istilah pengulangan (Updating), guna mencapai kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutannya yang harus disampaikan pada rentang waktu tertentu dalam satu hari.
imajinasi
radio dan terutama berita radio adalah theater of mind . berita yang harus disajikan harus dapat mengembangkan imajinasi dramatik pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. Pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. Pendengar seperti sedang berada di lokasi kejadian atau terlibat dalam persoalan yang diberitakan.

fleksibel
cara penyampaian berita rtadio sangat bergantung pada kreativitas dan gaya penyiar yang membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks yang disampaikan, tercermin dari infleksi (tinggi, rendah, datar) kekuatan suara penyiar sebab announcer is the captain of the station.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar